Pedoman Penilai Kualitas Google Tentang UX Agar SEO Website Bagus

UX atau user experience sekarang menjadi faktor yang penting dalam mempengaruhi kualitas SEO pada website Anda. User experience dapat memberikan pengalaman pengguna yang baik serta bagi pemilik website juga bisa dijadikan indikator untuk mengetahui seberapa sukses konten pada halaman website yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau tidaknya. Nah, lebih lengkap mengenai user experience, Anda dapat mempelajarinya sebagai berikut :

Apa itu User Experience (UX)?

User experience adalah suatu proses dari runtutan peristiwa pengalaman pengguna dalam berinteraksi atau menggunakan produk digital yang Anda miliki. Pengalaman ini dapat dinilai dari kemudahaan yang dirasakan pengguna dalam mendapatkan sesuatu hal yang mereka cari pada produk Anda.

Jadi, user experience pada suatu produk dinilai bagus adalah jika tidak menyulitkan pengguna untuk mencapai keinginan mereka. Kemudahan ini meliputi, desain UI yang friendly, produk yang mudah diakses, menu yang mudah di mengerti, dsb. Lalu, berkaitan dengan website, user experince juga memiliki pengaruh yang besar. 

Berdasarkan Google’s Search Quality Rater Guidelines yang di publikasikan pada bulan oktober 2020 menyatakan bahwa penilaian akan kualitas berpedoman pada evaluasi hasil penelusuran dalam hal kualitas informasi yang dibagikan dan apakah sudah memenuhi kebutuhan pengguna atau tidaknya. Artinya, user experience berperan penting dalam membantu menilai seberapa bagus konten pada website Anda sudah memenuhi kualitas informasi yang dibutuhkan oleh pengguna atau tidak.

Apa Pentingnya User Experience (UX)?

Sebelum membahas lebih dalam mengenai apa pentingnya user experience, ada informasi yang perlu Anda ketahui. Di bulan Mei 2020, Google mengumumkan serangkaian faktor-faktor sinyal apa saja yang mempengaruhi peringkat yang baru. Di bulan tersebut, hal yang perlu diperhatikan adalah pengumuman mengenai ‘core web vitals’  yang akan menjadi faktor dalam pemberian sinyal peringkat pada halaman website. Pengumuman ini juga bisa membantu para praktisi SEO dalam mengukur keefektifan strategi SEO mereka dalam mengoptimalkan website yang dimiliki. Core Web Vitals seperti yang tertampil pada gambar di bawah berfokus pada 3 metrik tertentu yaitu :

• Loading (Largest Contentful Paint) adalah indikator untuk mengetahui berapa lama website dalam mendownload konten utama dan siap digunakan untuk berinteraksi dengan user
• Interactivity (First Input Delay) adalah indikator untuk mengukur seberapa besar performa sebuah halaman website
• Visual Stability (Cumulative Layout Shift) adalah indikator untuk mengetahui stabilitas secara visual yang dapat membantu mengukur seberapa sering pengguna berpindah-pindah pada segmen-segmen di website.

Cara Memaksimalkan User Experience (UX)?

Selain 3 elemen dalam core web vitals diatas yang dapat mengukur user experience, masih ada elemen lain yang perlu diperhatikan yaitu website yang mobile responsive, HTTPS, dan page speed pada halaman website. Karena fokus pada UX bisa berpeluang menjadikan SEO pada website Anda di masa depan menjadi lebih baik. Berikut beberapa hal mengenai UX yang dinilai sudah baik, berdasarkan Quality Rater Guidelines.

1.  Batasi Halaman Website yang Memuat Banyak Iklan

Google dengan jelas menyatakan ketidaksukaannya pada suatu halaman website yang memuat banyak iklan. Namun, di sisi lain, Halaman yang berisi iklan ternyata juga memiliki pengaruh dengan user experience yang merujuk pada Quality Rater Guidelines. Hal yang mempengaruhi penilain buruk pada user experience adalah bagaimana suatu website menempatkan suatu iklan yang bisa jadi menganggu pengguna ketika sedang berada pada konten halaman website tersebut. Walaupun sebenarnya, mungkin bagi pemilik website iklan tsb memiliki tujuan khusus, akan lebih baik jika penempatan iklan dan jumlahnya perlu di batasi supaya tidak mengganggu pengguna dalam hal ini user experience.

2.  Hindari Judul yang Mengandung Click Bait

Beberapa bagian dari Quality Rater Guidelines menetapkan dalam pengukuran klik-tayang (Click-Through) untuk mengetahui apa yang dilihat oleh pengguna ketika mengunjungi suatu halaman website. Jadi, Google memberikan penilaian bahwa suatu halaman website dinilai baik berdasarkan penggiringan pengunjung website yang telah di atur oleh pemilik website apakah sudah sesuai dengan standar penilaian atau belum. Selain itu, Google juga menambahkan bahwa halaman website harus ada judul halaman serta judul haruslah mendeskripsikan konten pada halaman tersebut secara akurat. Untuk itu, hindari judul halaman yang mengandung klik bait jika SEO pada website Anda ingin dinilai bagus.

3.  Mobile Usability

Sebagian besar pengguna internet yang menggunakan mobile lebih cepat dalam bertindak melakukan pencarian sebuah informasi dibandingkan dengan pengguna desktop.Maksudnya adalah, pengguna mobile lebih banyak melakukan pencarian yang membutuhkan informasi yang instan, sehingga hal ini dapat memperbesar peluang “Zero Click” yaitu pengunjung hanya mengambil informasi dalam pencarian saja tanpa melakukan “klik” ke halaman tersebut. Untuk itu, sebagai solusinya Anda perlu memberikan “informasi tambahan yang lebih lengkap” jika user ingin mengetahui informasi secara detail. Anda bisa membuat konten pada artikel Anda semacam, daftar isi atau poin-poin pokok pembahasan sebelum melakukan pembahasan secara lebih lanjut. Hal ini bermanfaat agar user dapat mengikuti alur dari arahan Anda sehingga Anda dapat mendapatkan data perjalanan user atau user experience yang terjadi di konten halaman website Anda.

Tips dalam Menerapkan User Experience

Sebagai tambahan informasi, agar semakin meningkatkan user experience pada website Anda, berikut ada tips dalam menerapkan user experience.

1. Buat Desain Simple, Konsisten, dan Responsive

Buatlah desain yang simple dan hindari desain yang rumit yang dapat berdampak user meninggalkan produk Anda. Anda dapat membuat setiap halaman Anda memiliki tujuan yang jelas, contohnya halaman keranjang belanja berada di daftar barang yang digunakan pada waktu memilih belanjaan oleh pelanggan online Anda. Kemudian pastikan desainnya konsisten pada setiap halamannya dari warna, font, bentuk icon, hingga gambar. Lalu tetapkan juga tujuan dari setiap halaman agar lebih mudah dipahami pengguna. Dan tambahkan informasi pendukung ada di bagian bawah. Serta upayakan website Anda sudah responsive dan mobile friendly.

2. Riset Keinginan dan Kebutuhan Pengguna

Pahami keinginan dan kebutuhan pengguna dengan cara melakukan riset yang mendalam kepada audiens Anda. Anda dapat memperoleh informasi mengenai keinginan dan kebutuhan dengan cara melakukan survey untuk mendapatkan feedback.

3. Tunjukan Hal-hal yang ingin ditonjolkan

Hal-hal yang ditonjolkan disini maksudnya adalah produk-produk mana saja yang ingin Anda orang lebih mudah langsung menemukan produk yang ingin di promosikan tanpa pengguna bersusah payah melakukan pencarian. Anda dapat menonjolkan hal-hal yang ingin Anda promosikan seperti meletakannya di bagian atas, memberikan judul yang menarik, atau penambahan informasi tertentu. Selain itu, Call to Action perlu dibuat menarik dan jelas agar mempermudah pengguna serta perhatikan kesesuaian warna dan juga peletakan kolom pencarian di halaman website Anda.

Kesimpulan

User experience memiliki peran penting untuk membantu halaman website Anda supaya dapat memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung atau pelanggan website Anda. Anda dapat menerapkan strategi user experience pada website Anda sesuai artikel yang di bahas ini. Lalu tidak lupa juga, Anda dapat update informasi seputar bisnis online di blog IDwebhost agar mendapatkan insight baru.

Sebagai tambahan, jika Anda membutuhkan hosting untuk kebutuhan dalam pembuatan website yang berisi informasi atau kegiatan marketing online, Anda dapat menggunakan jasa layanan hosting dan domain dari IDwebhost karena ada potongan diskon di beberapa paket hosting murah yang bisa Anda coba. Salam!